Ubikayu Bisa Mewujudkan Kedaulatan Pangan

By Admin


nusakini.com - Kenapa ubikayu bisa mewujudkan kedaulatan pangan? Karena ubikayu berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan sumber karbohidrat dan diversifikasi pangan. Ubikayu bisa dimanfaatkan sebagai sumber pakan, bahan baku industri dan bahan baku bioetanol.

Dirilis dari situs Badan Litbang Pertanian, Kementan, ubikayu mempunyai daya adaptasi tumbuh luas dari tanah subur hingga kurang subur (marjinal). Ubikayu umumnya banyak diusahakan di lahan-lahan marjinal, kesuburan tanah kurang, kondisi topografi yang berbukit serta kondisi sapras terbatas.

Semua keterbatasan itulah yang mendukung posisi petani tidak banyak mengambil manfaat ekonomi dari ubikayu sebagai komoditas yang diusahakan dibanding kedua pelaku bisnis lain yang sama-sama berkecimpung.

Ubikayu saat ini merupakan komoditas tanaman pangan penting di Indonesia setelah padi, jagung, kedelai, kacang tanah dan kacang hijau, yaitu sebagai bahan pangan, pakan dan bahan baku industri baik hulu maupun hilir.

Dahulu ubikayu dianggap ‘inferior good’, dilihat sebelah mata dalam bisnis komoditas, sehingga petani ubikayu relatif tetap kondisi aspek kesejahteraannya. Manfaat ekonomi ubikayu masih banyak pada kisaran pelaku tengah (middle man) yaitu pedagang dan pelaku hulu (industri dan pabrik). Tingginya fluktuasi harga ubikayu lebih banyak berdampak ke petani daripada ke pelaku pedagang atau industri.

Hasil identifikasi SWOT (Strengths-Weakness-Opportunities-Threats) menunjukkan faktor internal banyak berpengaruh pada komoditas ubikayu di tingkat usahatani. Pengaruh faktor internal yang utama berupa wujud kekuatan dari sumberdaya yang dimiliki seperti luasnya lahan marjinal dan telah tersedianya teknologi ubikayu.

Pengolahan produk dari ubikayu juga sudah banyak ditunjang dengan teknologi-teknologi hasil penelitian seperti pada pengolahan untuk pangan maupun industri lainnya.

Peluang yang terbuka luas seperti permintaan komoditas tinggi dan harga pasar semakin kondusif merupakan pengaruh eksternal yang menjadi pendorong pengembangan ubikayu. Potensi dan peluang pengembangan ubikayu masih sangat terbuka luas sejalan dengan berkembangnya industri ternak, pangan olahan, dan industri lainnya seperti alkohol, sorbitol, fruktosa dan banyak lainnya. Bahkan ke depan industri plastik akan menggunakan umbi-umbian termasuk ubikayu sebagai bahan baku.

Dalam diagram SWOT, posisi usahatani ubikayu ada di kuadran I bersama dengan posisi ubikayu untuk pangan dan pakan. Pengembangan ubikayu untuk bahan baku industri ada di kuadran II. Posisi di kuadran I menunjukkan adanya tahapan atau masa pertumbuhan dalam suatu pengembangan.

Artinya, dalam pengembangan selanjutnya yaitu mengelola kekuatan yang dimiliki untuk meraih peluang. Slope (arah) pengembangan ubikayu cenderung ke arah faktor peluang, sehingga yang harus dikerjakan yaitu meraih peluang dengan mengoptimalkan kekuatan yang dipunyai.

Posisi pengembangan ubikayu sebagai bahan baku pangan juga di kuadran I yaitu pada tingkat pertumbuhan dimana pengembangan selanjutnya yaitu mengelola kekuatan yang dimiliki untuk meraih peluang. Slope (arah) posisi pengembangannya cenderung ke arah kekuatan untuk mengelola sumberdaya yang dimiliki guna meraih peluang yang terbuka luas.

Sama halnya dengan posisi pengembangan pada kategori usahatani dan bahan baku pangan, maka untuk bahan baku pakan posisi pengembangan ada di kuadran I (tingkat pertumbuhan). Langkah pengembangan selanjutnya adalah memadukan pengelolaan kekuatan sumberdaya yang dimiliki untuk meraih peluang yang terbuka. Sementara hambatan mudah diatasi baik pengaruh internal maupun ancaman dari pengaruh luar (eksternal).

Pengembangan usahatani ubikayu untuk bahan baku industri ada di kuadran II, artinya arah pengembangan masih condong ke faktor ancaman (T) dibanding faktor kekuatan (S), sehingga menggali kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi hambatan (ancaman) yang ada menggunakan strategi yang tersusun.

Pengembangan ubikayu saat ini sangat prospektif terutama dalam mewujudkan kedaulatan pangan dari semua tingkatan usahatani, pengolahan sebagai bahan baku pangan, pakan dan industri. Permasalahan yang ada dapat teratasi dengan potensi dan peluang yang dimiliki.

Strategi operasional yang diperlukan untuk pengembangan ubikayu dalam jangka pendek adalah: (1) Budidaya intensif dengan penggunaan teknologi baru pada fase produksi dan pasca produksi, (2) Peningkatan skala usaha dengan peningkatan kapasitas produsen dan pengembangan (diversifikasi) produk, dan (3) Diseminasi teknologi untuk ransum ternak dengan penggunaan biomassa ubikayu, sedangkan strategi jangka panjang adalah pengaturan sistem produksi komoditas ubikayu dari hulu sampai hilir. (fzp/fr/mk)